Deddy Corbuzier menerima pangkat Letnan Kolonel Tituler Angkatan Darat dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada tahun lalu. Deddy dipercaya karena kapasitasnya berkomunikasi di sosial media.
Gelar tersebut sempat banyak mengundang pro kontra netizen. Simak selengkapnya di sini!
Deddy pun menjelaskan bahwa pangkat tersebut menjadi pekerjaan baru baginya.
"Tituler itu dikasih kerjaan. Dua puluh lebih universitas satu indonesia sudah saya puterin bicara tentang bela negara," kata Deddy ditemui kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu pekan lalu.
Sebelum menerima pangkat Letnan Kolonel Tituler, Deddy Corbuzier memang diberi tahu tugas untuk berbicara tentang bela negara kepada milenial dan generasi Z. Karena kalangan itu disebut lupa lirik lagu Indonesia Raya dan lupa siapa pahlawan nasional.
"Ketika saya ‘dititulerkan', dibilang begini 'Bisa nggak bikin seminar tentang bela negara buat generasi milenial dan generasi Z? Supaya melek tentang bela negara. Saya tanya 'Kenapa?', dijawab 'Karena banyak sekali hapal lagu Indonesia Raya aja nggak',” tuturnya
“nggak tahu RA Kartini lahir tanggal berapa, banyak orang Indonesia tidak tahu Sudirman itu siapa. Anak-anak yang sekolah di internasional tidak tahu (peristiwa) Bandung Lautan Api," terang Deddy.
Deddy Corbuzier mengungkap dia tidak dibayar saat melaksanakan tugas tentang bela negara. Bahkan tunjangan jabatan menjadi seorang dengan gelar tituler pun tak sampai sejuta.
Deddy pernah ber-statement bahwa tunjangan itu tidak akan dipakai dan dikembalikan kepada negara.
"Dulu (mengisi acara) ke universitas saya dibayar, begitu ‘dititulerkan' tentang bela negara saya tidak dibayar. Full gajinya 700 ribu," tandas suami dari Sabrina Chairunnisa ini.
