Arbani Yasiz menjadi aktor Indonesia yang sedang naik daun beberapa tahun terakhir. Ia sukses membintangi berbagai film, sinetron, hingga series di Indonesia. Sejak remaja Arbani sudah memulai karirnya di industri hiburan Indonesia. Berbagai peran dan karakter telah ia lakoni dengan apik dan disambut baik oleh penonton di Indonesia. Salah satu karakter yang melekat dalam perannya adalah saat ia berperan sebagai Roman dalam sinetron Roman Picisan.
Sinetron Roman Picisan juga populer pada masanya yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia. Berkat perannya di sinetron Roman Picisan juga mengantarkannya mendapat penghargaan Festival Film Bandung untuk Pemeran Pria Terpuji Serial Televisi. Baru-baru ini ia mendapat tantangan untuk memerankan Dilan dalam Film Ancika 1995. Karakter Dilan yang melekat dalam diri Iqbaal Ramadhan berusaha ia patahkan.
Aktor kelahiran tahun 1994 ini memiliki wajah yang menggemaskan saat ia kecil. Arbani telah melalui pahit dan manisnya industri hiburan Indonesia. Meskipun usianya tidak lagi masuk dalam kategori remaja, ia memiliki paras yang tampan rupawan. Peran sebagai anak sekolah pun masih cocok diperankan dirinya. Tidak heran bila dirinya banyak digemari oleh kaum perempuan.
Berikut 7 transformasi Arbani Yasiz dari anak kecil menggemaskan hingga tampan rupawan di usia 28 tahun. Liputan6.com telah merangkumnya dari berbagai sumber, Senin (5/6/2023).
1. Arbani kecil memiliki wajah yang sangat menggemaskan, aura bintang terpancar dalam dirinya sejak kecil
2. Arbani terlihat manis dengan baju kotak-kotak dan rambut yang sedikit panjang
3. Beranjak remaja, Arbani mulai terjun ke industri hiburan Indonesia
4. Arbani mulai bertemu dengan aktor lainnya seperti Umay dan Rizky Nazar
5. Populer lewat sinetron Roman Picisan, karakter Roman sangat melekat dalam dirinya hingga sekarang
6. Ketampanan Arbani semakin menawan saat dirinya memutuskan untuk sedikit memanjangkan rambutnya
7. Berperan sebagai Dilan dalam Film Ancika 1995, Arbani terlihat cocok mengenakan jaket denim dengan slayer merah di lehernya
