Skip to main content
Putri Sulungnya Depresi hingga Nyaris Akhiri Hidup, Mona Ratuliu Beberkan Kondisi sang Anak Kini

Putri Sulungnya Depresi hingga Nyaris Akhiri Hidup, Mona Ratuliu Beberkan Kondisi sang Anak Kini

Depresi bisa dialami oleh siapa saja.

Terbaru, Mona Ratuliu menceritakan tentang putri sulungnya yang juga pernah mengalami depresi hingga nyaris akhiri hidup.

Mona Ratuliu juga membeberkan kondisi sang anak kini.

Dilansir dari laman tribunnews.com, Mona Ratuliu mengabarkan kondisi kesehatan mental putri sulungnya, Mima Shafa kini membaik.

Sebelumnya dikabarkan Mima Shafa mengalami depresi hingga ingin mengakhiri hidupnya.

"Itu anak yang pertama namanya Mima sekarang usianya 19 tahun. Kondisinya udah bagus banget, alhamdulillah, sekarang. Alhamdulillah banyak yang bantu ya pertolongannya juga cepat banget," kata Mona Ratuliu ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (6/2/2023).

Mona bersyukur kini Mima Shafa sudah bisa menjalani aktivitas seperti biasanya seperti kuliah dan bekerja.

"Sekarang masih dalam pengawasan psikolog dan psikiater. Tapi sekarang kondisinya udah bagus banget, udah sangat stabil, sudah bisa melakukan aktivitas," ujar Mona.

Suami Mona, Indra Brasco, menambahkan anaknya itu juga kini membagikan pengalamannya tentang depresi yang pernah dialaminya.

Mima jadi aktif bersuara tentang isu kesehatan mental di media sosialnya.

"Dia sekarang lebih sering sharing-sharing kalau ngikutin media sosial dia. Dia sering jadi pembicara lah dari beberapa organisasi yang konsern dengan mental health," ungkap Indra Brasco.

"Dia sharing betapa pentingnya dukungan keluarga dan teman-teman supaya para pejuang kesehatan mental hidup dengan baik," timpal Mona Ratuliu.

Sebagai informasi, pada 2022 lalu, Mima mengaku memiliki masalah kesehatan mental hingga nyaris melakukan percobaan bunuh diri.

Halaman Selanjutnya

Gadis berusia 19 tahun itu mengaku mengalami depresi selama 7 tahun terakhir. Mima Shafa mengunggah video yang berisi cuplikan foto-foto saat berada di titik terendah.

Di awal video, Mima memberikan peringatan kalau video tersebut mengandung konten percobaan bunuh diri dan depresi.

Setelah itu, Mima juga sempat dilarikan ke rumah sakit. Seiring waktu dan dukungan keluarga serta teman-temannya, kondisi Mima kini berangsur membaik.

Apa penyebab depresi pada anak?

Dilnsir dari laman kompas.com, Sama seperti pada orang dewasa, depresi pada anak juga dapat disebabkan oleh berbaga hal yang berdampak pada kesehatan fisik, peristiwa tertentu, sejarah keluarga, lingkungan, genetik, dan biokimia.

Pengobatan bagi anak penderita depresi

Jika telah memeriksakan anak ke dokter dan ia terbukti mengalami depresi, kita perlu mengobatinya.

Adapun opsi pengobatan bagi anak dengan depresi rupanya serupa dengan opsi bagi orang dewasa.

Misalnya saja, psikoterapi (konseling) dan pemberian obat-obatan.

Biasanya, dokter akan menyarankan psikoterapi terlebih dahulu sebelum memberikan obat-obatam dengan antidepresan jika tidak ada kemajuan.

Kombinasi antara psikoterapi dan pemberian obat juga diyakini dapat menjadi cara paling efektif dalam mengobati depresi pada anak.

Lalu, studi juga menunjukkan bahwa antidepresan fluoxetine (Prozac) sangat efektif dalam mengatasi depresi pada anak dan remaja.

Namun perlu diingat, mayoritas obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi pada anak bisa meningkatkan pikiran untuk bunuh diri.

Jadi, penting bagi kita untuk memberikan obat-obatan tersebut di bawah pengawasan dokter dan mendiskusikan risiko dan manfaat obat-obat tersebut bagi anak dengan dokter. 

Halaman Awal