Putra bungsu Maia Estianty dan Ahmad Dhani, Dul Jaelani pada 2013 silam
memang diketahui sempat diketahui terlibat kecelakaan maut di Tol Jagorawi.
Dul Jaelani yang saat itu masih berusia di bawah umur menyetir mobil bersama
temannya entah mengapa kehilangan kendali.
Setelahnya, mobil yang dikendarai anak bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty
ini pun menabrak pembatas jalan dan menghantam minibus.
Akibat kecelakaan itu, 6 orang tewas dan Dul mengalami patah tulang pada
bagian kaki.
Dul sempat ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tersebut. Namun lantaran
ia masih dibawah umur, Dul akhirnya dibebaskan.
Kendati demikian, Dhani harus betanggung jawab dan menyantuni keluarga dari
6 korban yang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Setelah dibebaskan, Dul disarankan untuk mengunjungi psikiater demi
menghilangkan trauma setelah kecelakaan tersebut.
Saran tersebut langsung ditentang habis-habisan oleh Dhani.
Menurut Dhani, dirinya bisa membantu Dul untuk sembuh dari trauma tanpa
bantuan psikiater.
Namun, ketika Dul memilih untuk tinggal bersama sang ibu, ia akhirnya diajak
Maia mengunjungi psikiater.
Ya, hal itu diceritakan Dhani saat berbincang dengan Daniel Mananta, yang
kemudian diunggah di kanal Youtube Daniel Mananta Network pada 17 Juni 2020
kemarin.
"Dul belum ketemu psikiater untuk menghilangkan trauma itu?" tanya Daniel.
"Jadi saya bilang begini sama Dul 'Ayah itu harimau, ayah itu singa, kamu
itu anak Singa' tapi karena dia tinggal sama ibunya, dia ikut ke psikiater,"
ungkap Dhani.
Sontak saja, Dhani merasa marah ketika mengetahui sang putra pada akhirnya
mengunjungi psikiater.
Sepulang Dul dari psikiater, Dhani memarahi Dul habis-habisan.
"Oh, Dul udah ke psikiater?" kata Daniel mengonfirmasi.
"Udah, kalau aku nggak pernah setuju anak ku Dul ke psikiater. Aku bilang
sama dia 'Dul, namamu itu Abdul Qodir Jaelani, harusnya psikiater ketemu
sama kamu itu malu'.
'Kok berani-beraninya psikiater nasihatin kamu, menurut ayah nggak masuk
akal', ya itu pilihannya Dul lah, dia tinggal sama ibunya, cara didik ibunya
seperti itu," imbuh Dhani.
Menurut Dhani, Maia tidak bisa menjadi sosok guru untuk anak-anaknya.
"Kalau cara didik gua, gua bakal didik secara keras dan bakal jadi harimau.
"Kalau dia tinggal sama gua, gua didik dia dan gua jadi gurunya," kata
Dhani.
"Nah kalau tinggal sama ibunya, ibunya nggak bisa jadi gurunya, ibunya juga
nggak bisa jadi master of psikiaternya. Tapi itu pilihannya Dul. Saya cuman
marah," pungkasnya.