Sang Ibu Ungkap Alasan Titipkan Nadya Mustika Rahayu ke Panti Asuhan

Kisruh Nadya Mustika Rahayu dan ibu kandungnya, Ipah Saripah masih menjadi sorotan. Hal itu bermula dari keputusan sang selebgram tak mengundang sang ibu ke pernikahannya, pada 24 November 2023.

Sebenarnya, ini bukan kali pertama bagi Nadya tidak melibatkan sang ibu kandung di hari bahagianya. Saat dipinang pendangdut Rizki Syafaruddin, pada 17 Juli 2020, dia juga tidak mengundang Ipah Saripah.

Usut punya usut, Nadya Mustika Rahayu diduga masih kecewa dengan sikap sang ibu yang memutuskan menitipkan dirinya di panti asuhan saat masih kecil. Hal itu bahkan dituturkan sendiri oleh sang selebgram dalam konten YouTube pribadinya.

"Saya 10 tahun di panti asuhan. Masya Allah banget, tinggal di panti itu ternyata bisa membuat kita disiplin. Berawal dari keterpaksaan, lama-lama menjadi kebiasaan," ceritanya dalam video tersebut saat diunggah ulang oleh akun @rumpi_gosip.

Terkait pengakuan Nadya tersebut, Ipah Saripah pun buka suara. Dia tak menampik menitipkan putrinya tersebut di panti asuhan. Namun dia mengaku, ada alasan di balik keputusan tersebut.

"Saya nitipin anak karena keterbatasan ekonomi. Untuk apa saya jadi TKW, kalau hidup saya mapan? Bapak kandungnya juga enggak ada," kata perempuan tersebut dikutip dari Intens Investigasi, pada Selasa (28/11/2023).

Ipah Saripah menuturkan, selama 9 tahun menjadi TKW dia memang jarang pulang. Alasan ini yang membuat komunikasinya dengan sang anak menjadi sangat minim.

Perempuan itu menambahkan, "Jangankan Nadya, anak saya yang paling gede saja juga tidak saya yang asuh. Jadi ya adik kakak bersaudara kandung mereka ya begitu (tidak saya yang asuh)."

Meski tidak pernah merawat dan membesarkan sendiri anak-anaknya, Ipah hanya berharap bisa dihargai sebagai ibu yang melahirkan Nadya Mustika Rahayu. "Saya ini kan tetap saja seorang ibu. Jadi tolong dihargai," tuturnya lagi.

Ipah Saripah memastikan, tidak akan menuntut apapun dari Nadya Mustika Rahayu, meski anaknya itu sudah dikenal banyak orang dan mapan secara finansial. Dia hanya berharap, putrinya itu mau memberikan sedikit rasa hormat dan penghargaan kepadanya.

"Saya melahirkan dia dengan nyawa sebagai taruhan. Saya merasakan semua itu," katanya lagi.