Skip to main content
Halimah Mengemis ke Bambang Trihatmodjo Meski Tak Diberi Nafkah Lahir Batin: Masih Punya Rasa Sayang

Halimah Mengemis ke Bambang Trihatmodjo Meski Tak Diberi Nafkah Lahir Batin: Masih Punya Rasa Sayang

Halimah meruntuhkan harga dirinya dengan mengemis dihadapan Bambang Trihatmodjo. Telah ditikung oleh Mayangsari, sampai melabrak wanita yang merebut suaminya tersebut, tapi Halimah masih belum bisa melepaskan Bambang. Hingga, ia tak rela bercerai dengan mantan suaminya.

Seperti diketahui, hubungan Bambang Trihatmodjo dan Halimah retak karena tudingan Mayangsari penyebab rumah tangga mereka tak berlangsung lama. Apalagi, Halimah dan Bambang acapkali bertengkar. Bambang mengajukan gugatan cerai ke Halimah di Pengadilan Agama Jakarta pusat pada 21 Mei 2007.

Rumah tangga yang telah dijalani selama 29 tahun lamanya itu, tapi justru berakhir kandas karena adanya pihak ketiga. Sebagaimana dikutip glow.matamata.com dari laman putusan3.mahkamahagung.go.id pada Selasa (31/10/2023), pertengkaran mereka telah terjadi sejak tahun 2002. Kala itu, Bambang Trihatmodjo tertangkap basah backstreet dengan Mayangsari.


“Namun memang sejak tahun 2002 itu juga mulai timbul perselisihan dan pertengkaran, Awal bermula ini di kala diketahui suami telah menjalin hubungan gelap (backstreet) dengan perempuan lain bernama Mayangsari,” ungkap bunyi surat akta cerai tersebut.

Meski, sudah mengalami KDRT hingga tak diberi nafkah lahir dan batin, Halimah masih memiliki perasaan sayang ke Bambang Trihatmodjo. Memang cinta terkadang membutakan, tapi Halimah justru ingin mempertahankan rumah tangga mereka. Hanya saja, Bambang lebih memilih hidup dengan Mayangsari.

“Tetapi penyebab pertengkaran itu emang yang terjadi suami acapkali kalap dan lupa diri, bukan Pemohon yang bahkan merasa untuk sesungguhnya masih mencintai suami dan berupaya untuk menyelamatkan rumah tangga,” jelas akta cerai tersebut.

“Namun Bambang Trihatmodjo sudah tidak lagi untuk mengasihi Pemohon dan tidak lagi akan memberi nafkah lahir dan batin, bahkan ini diimulai pada sejak tahun 2002 itu pulalah, ia sudah meninggalkan tempat kediaman mereka bersama yang masih berada di jalan Tanjung Nomor 23, Jakarta Pusat dan akhirnya memilih untuk hidup bersama dengan Mayangsari,” pungkasnya.

Kendati demikian, Mayangsari sampai kapanpun juga tak akan diterima sebagai menantu Cendana. Pasalnya, kehadirannya sebagai pelakor tentunya berat untuk diterima dalam keluarga besar suaminya tersebut. Bahkan keluarga Bambang itu menunjukkan gelagat tak menyukai Mayangsari.


Terutama, Tien Soeharto sebenarnya juga tak menyukai keluarga besarnya itu melakukan poligami. Sekalipun itu dilakukan, ia menganggap istri sah Bambang Trihatmodjo hanya Halimah.

“Almarhum Ibu Tien Soeharto memang merupakan tokoh pendukung PP 10 tentang poligami, maksudnya itu kan emang sangat jelas kalau dia sangat tidak suka dengan adanya poligami,” ucap kerabat dekat Tien Soeharto dilansir dari YouTube VLOG BERITA.

“Jadi sampai sekarang istri sah Bambang cuma Halimah, dan cucu yang sah cuma anak Bambang dan Halimah, sampai kapanpun juga nanti Mayangsari tak akan pernah juga diakui keberadaannya sebagai istri Bambang,” sambungnya.***