Dewi Perssik terlibat cekcok dengan Ketua RT di kediamannya, di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Hal ini bermula ketika Dewi Perssik ingin menyerahkan sapi kurbannya kemudian ditolak oleh Ketua RT setempat.
Perempuan akrab disapa Depe berencana mengadukan ke Kelurahan. Tujuannya supaya pihak Kelurahan dapat mendamaikan masalah, tengah dihadapinya.
"Saya akan bawa ke kelurahan, kebetulan saya ketemu kakak saya di Rumah Sakit Pondok Indah, habis ini malam juri. Kayanya saya suruh keponakan saya untuk ngomongin masalah ini, biar dipertemukan," kata Depe saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.
Secara tegas, mantan istri Saiful Jamil itu berharap agar tidak ada lagi Ketua RT semacam itu di kemudian hari. Menurutnya, sikap tersebut sangat rentan dalam merusak kerukunan warga.
"Semoga nggak ada RT kayak gitu ya, kita tinggal pasti ada RT dan ada RW, semoga bisa rukun tetangga, rukun warga agar kerukunan bisa diterapkan,"bebernya.
"Jangan cuma namanya doang RT, jangan sampe kitanya tidak punya tenggang rasa, tidak punya toleransi antar suku dan sesama,"lanjutnya.
Bahkan dia berpendapat bahwa di Indonesia sendiri sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Sehingga, dia berharap agar masalah dihadapinya tidak terulang kembali di kemudian hari.
"Indonesia menerapkan tenggang rasa, toleransi antar sesama, kita tidak diajarkan untuk tidak bertoleransi. Jangan sampe pak RT kayak gitu lagi," imbuhnya.
Depe berujar ketika Ketua RT menyuruh menghadap pagi-pagi di sebuah masjid di dekat kediamannya. Secara blak-blakan ia menolak dan meminta Ketua RT tersebut, untuk bertemu di Kelurahan.
"Sampe kata pak RT, bilang sama bos kamu ya, berarti ngomong ke saya, emang pak RT nggak mau ngomong ke saya langsung. Pak RT perintahkan saya ke masjid, saya kerja pak, kalau mau ketemu sama saya di kelurahan aja," pungkasnya.