Aksi Aldila Jelita ini mendapat hujatan dari masyarakat lantaran menganggap keluarga Indra Bekti masih mampu untuk membayar biaya rumah sakit.
Sementara itu, Aldila Jelita sendiri nekat membuka donasi untuk pengobatan suaminya lantaran biaya rumah sakit yang tak sedikit.
Apalagi pihak asuransi diketahui menolak untuk mengcover biaya rumah sakit Indra Bekti.
Hal ini pun membuat pihak keluarga terpaksa membayar biaya pengobatan Indra Bekti dengan dana pribadi.
"Aku sempat nanya sama timnya (Indra Bekti), ada asuransi cuma di-decline," kata Cipta, adik Indra Bekti, seperti dilansir dari artikel Grid.ID sebelumnya, Selasa (3/1/2023).
Padahal seperti diketahui, Indra Bekti sudah dirawat di rumah sakit sejak Rabu (28/12/2022).
Ia dibawa ke rumah sakit setelah pingsan di toilet saat siaran di radio.
Indra Bekti yang kemudian diketahui mengalami pendarahan di otak pun sampai harus menjalani operasi sebanyak dua kali.
Sementara itu, Ricky Komo, presenter yang merupakan suami dari adik Aldila Jelita membenarkan soal ditolaknya klaim asuransi Indra Bekti.
Hal ini ia ungkapkan lewat unggahan di akun TikTok @komorickyreal.
Halaman SelanjutnyaDijelaskan, Indra Bekti baru mendaftar asuransi tujuh bulan lalu.
Sedangkan Indra Bekti mengalami pecah pembuluh darah di bagian kepala sebelah kiri dan tergolong penyakit kritis.
Karena penyakitnya cukup kritis, untuk mengklaim asuransi tersebut dibutuhkan waktu tunggu selama setahun.
Oleh karena itu klaim asuransi Indra Bekti kini ditolak, sehingga biaya pengobatan harus ditanggung pribadi.
"Kak Bekti baru join asuransi sekitar 6-7 bulan dan penyakit ini sakit yang kritis."
"Penyakit kritis ini ada masa tunggunya 1 tahun, baru dia dicover asuransi dan kak Bekti baru gabung beberapa bulan," papar Ricky Komo dikutip dari TribunSeleb, Selasa (3/1/2023).
Dalam kesempatan itu, Komo turut mengungkapkan terkait wacana pindah rumah sakit supaya biaya tidak membengkak.
Namun terkait rencana itu, pihak keluarga membutuhkan banyak pertimbangan.
Karena sakit Indra Bekti ada di bagian kepalanya.
Sehingga dampaknya cukup fatal jika terlalu dipaksakan untuk berpindah rumah sakit.
"Jadi yang sakit itu adalah kepalanya, untuk pindah-pindah rumah sakit nggak kaya lu sakit batuk atau flu,"
"Jadi, harus cari dulu rumah sakitnya, sanggup atau enggak, terus perpindahannya gimana dan perjalanannya gimana."
"Karena kepalanya yang sakit jadi banyak pertimbangannya," jelasnya.
Meski demikian, soal pindah rumah sakit sudah direncanakan oleh pihak keluarga.
Saat ini, keluarga masih mendalami soal langkah-langkah pemindahannya seperti apa.
"Udah direncanin sama keluarga dan kerabat terdekat,"
"Bagaimana langkah-langkahnya dan seperti apa," ungkap Komo.
Halaman Awal
