Skip to main content
Ayu Ting Ting Salah Tingkah saat Dirangkul Pembalap Tampan Ini, Wendy Malah Lontarkan Kalimat Tak Terduga Ini

Ayu Ting Ting Salah Tingkah saat Dirangkul Pembalap Tampan Ini, Wendy Malah Lontarkan Kalimat Tak Terduga Ini

Bukan Ayu Ting Ting namanya kalau tak menjadi pusat perhatian publik.

Apa saja yang menyangkut nama Ayu Ting Ting pasti selalu menarik untuk dibahas.

Seperti misalnya saat Ayu Ting Ting dirangkul pembalap tampan ini.

Memang tak bisa dipungkiri, pesona pedangdut Ayu Ting Ting bersama sejumlah pria kerap mencuri perhatian.

Sebut saja publik figur seperti Didi Riyadi, Victor Agustino hingga Sahrul Gunawan secara blak-blakan menunjukan ketertarikannya pada Ayu.

Kali ini adalah sosok permbalap Moto GP asal Perancis, Fabio Quartararo yang jadi perbincangan.

Hal ini terlihat saat Ayu Ting Ting dan Fabio Quartararo berada dalam satu frem di acara Lapor Pak, Rabu (18/1/2023).

Dalam acara tersebut diceritakan Fabio harus menjalani hukuman penjara lantaran melanggar aturan dilarang parkir.

Tak terima Pembalap asal Prancis itu diberi hukuman, Ayu pun menggoda Fabio agar bisa dibawa ke ruangannya saja.

"Pak jangan disini, you have to go to my room mending," goda Ayu.

Ajakan Ayu itu pun lantas diterima oleh Fabio dengan antusias.

"Ayo ayo," jawab Fabio sembari merangkul Ayu.

"Ayo," tambah Ayu yang salah tingkah.

Halaman Selanjutnya

Melihat sahabatnya dirangkul, Wendy pun mengajukan syarat agar Ayu bisa dibawa oleh Fabio.

"Fabio you wanna go wit her? (Fabio kamu pergi dengan dia?) sorry, three hundred (maaf, tiga ratus)" celetuk Wendy.

Wendy pun lantas berdalih maksudnya adalah jarak dari rumah Ayu ke studio yang berjarak 300 KM.

Mimpi Fabio Quartararo

Impian Fabio Quartararo untuk samai rekor Marc Marquez buyar gegara Yamaha.

Rider berjuluk El Diablo merasa motor besutan Yamaha tak bisa diajak bersaing untuk rebut gelar juara dunia.

Karena itu lah Fabio Quartararo merasa tak bisa menyaingi The Baby Alien - julukan Marc Marquez, secara rekor.

Untuk diketahui, saat ini Marcquez telah 6 kali menjadi juara dunia. Sedangkan Quartararo baru sekali saja.

Padahal pembalap asal Perancis itu telah menekankan kepada para insinyur Jepang untuk meningkatkan performa motor.

"Bagi saya M1 adalah motor bagus yang benar-benar kurang akselerasi dan tenaga," tutur Quartararo dilansir Motosan.

"Saya selalu menekan para insinyur Jepang karena jika kami dapat menghilangkan kelemahan itu, kami akan memiliki kesempatan untuk berjuang demi kemenangan setiap akhir pekan," tambahnya.

Sayang harapan Quartararo untuk kompetitif di tiap balapan pudar gegara motor yang kurang mendukung.

"Saya pikir (awalnya) saya bisa hidup menjadi juara dunia enam kali seperti Márquez. Tapi jalannya sekarang sangat sulit," ujarnya.

Karena itu lah Quartararo merasa dia tak bisa mengejar rekor Marc Marquez.

Meski demikian Quartararo bertekad untuk memaksimalkan kinerja M1 meski diterpa berbagai masalah.

Tekadnya jelang bergulirnya musim baru MotoGP adalah ingin selalu di depan tanpa memperdulikan rekor.

Ibaratnya ketika dia hanya bermain PlayStasion (PS) tak masalah asalkan selalu menang.

"Balapan adalah hasrat saya, tetapi saya juga orang yang sangat kompetitif," ujarnya.

"Tidak masalah jika saya hanya bermain PlayStation atau kartu, saya selalu ingin menang," tuturnya.

"Itulah mengapa yang paling saya sukai dari balapan adalah kemenangannya, serta motornya sendiri."

Ambisi Quartararo nampaknya lahir setelah dirinya ditikung oleh Francesco Bagnaia (Ducati) pada perebutan gelar juara dunia 2022.

Di mana kala itu Quartararo merasa sangat kompetitif di paruh pertama MotoGP 2022.

Namun setelah jeda paruh musim performa Quartararo justru kendur.

Salah satu faktor yang membuat performa Quartararo memble adalah motor tunggangannya, M1.

Menurut Quartararo, motornya makin lama kian tak kompetitif.

Hal itu yang membuat Quartararo cukup sulit menambah poin bahkan kembali naik ke podium saat balapan.

Namun beruntung pada akhirnya Quartararo masih memaksimalkan kemampuannya sampai akhirnya finish di urutan kedua.

Hanya saya dia harus merelakan mahkota juara direbut oleh Bagnaia.

Halaman Awal