Skip to main content
Tubuhnya Digerogoti Penyakit Mematikan Malah Dijauhi Teman, Yadi Sembako Malah Ucap Syukur: Mungkin, Saya Lagi Dibersihin sama Allah

Tubuhnya Digerogoti Penyakit Mematikan Malah Dijauhi Teman, Yadi Sembako Malah Ucap Syukur: Mungkin, Saya Lagi Dibersihin sama Allah

Tubuhnya Digerogoti Penyakit Mematikan Malah Dijauhi Teman, Yadi Sembako Malah Ucap Syukur: Mungkin, Saya Lagi Dibersihin sama Allah

Kondisi kesehatan Yadi Sembako terus menurun.

Sejak beberapa waktu lalu, Yadi sembako disebut sakit keras.

Sampai-sampai berat badannya berkurang drastis dari 70 kilogram kini hanya tersisa 59 kilogram saja.

Menurutnya, ada penyakit di lambung yang membuat kondisi Yadi tak kunjung pulih.

"Awnya saya dulu punya lambung yang akut. Awalnya itu, dua bulan sebelum Lebaran nge-drop banget, di rumah sakit," beber Yudi dalam tayangan YouTube MOP Channel.

Bak jatuh tertimpa tangga, sudah sakit keras, Yadi Sembako juga ditinggalkan teman-temannya.

"Pertemanan tetap pertemanan, tidak ada kata dilanjutkan tidak dilanjutkan," bebernya.

"Ya penting nanti kalau mungkin dia suatu saat mengalami seperti saya, saya harus support, jangan seperti saya sekarang, dia enggak ada kabar," sambungnya.

Halaman Selanjutnya

Yudi mengaku hanya Ruben yang masih peduli terhadapnya.

Baca Juga: Bak Dua Orang yang Berbeda, Penampilan Yadi Sembako Bikin Pangling Usai Jalani Diet dengan Terapi Air Putih, Caranya Mudah Banget Diikuti!

"Nanya kabar aja saya seneng. Pak Ruben nanya saya 'Yadiii, i-nya panjang, Yadi lu sakit?', Alhamdulillah pak Ruben apa yang pertama saya kenal sampai sekarang enggak berubah," sambungnya.

Selain itu, ustaz-ustaz seringkali mengungkapkan supportnya pada Yudi.

"Banyak teman juga di luar sana yang men-support saya, teman-teman dari PASKI luar biasa, ustaz-ustaz yang sering saya tabligh banyak yang support," bebernya.

Yudi mengaku ini adalah cara Tuhan membersihkannya.

"Saya positive thinking, mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran buat diri saya, saya lagi dibersihin mungkin sama Allah.

Selama ini mungkin saya lupa atau bagaimana, itu yang saya rasain, yang saya introspeksi seperti itu," pungkasnya.

Selain teman, Yudi juga kehilangan harta bendanya.

"Kendaraan, mobil abis, yang ada saya over kredit, ada yang saya serahin di leasing karena ada beban banyak," beber Yadi.

Semua ludes dan dijual untuk biaya pengobatan.

"Biar beban satu-satu hilang, yang ada kita lepas aja dulu.

Rumah Yadi sudah hampir dipasang tanda disegel.

Rumah yang saya tempatin mau dikasih plang segel.

Tapi dengan negosiasi, kekeluargaan, akhirnya enggak jadi," pungkasnya. 

Halaman Awal