Skip to main content
Bak Temukan Keajaiban, Denada Menangis di Pelukan Dokter Saat Ketahui Kemoterapi Anaknya Sudah Berakhir

Bak Temukan Keajaiban, Denada Menangis di Pelukan Dokter Saat Ketahui Kemoterapi Anaknya Sudah Berakhir

Bak Temukan Keajaiban, Denada Menangis di Pelukan Dokter Saat Ketahui Kemoterapi Anaknya Sudah Berakhir

Berjuang keras mendampingi sang anak yang menjalani perawatan atas penyakit mengerikan, Denada kini bisa sedikit bernapas lega.

Bagaimana tidak, Denada bak mendapatkan keajaiban usai mengetahui bahwa kemoterapi yang dijalani anaknya telah usai.

Buah hati Denada yang bernama Aisha diketahui mengalami penyakit serius yaitu kanker darah.

Tak menyangka bahwa proses penyembuhan anaknya berlangsung lancar, Denada bahkan mengaku sempat menangis di pelukan dokter.

“Waktu dikemoterapi terakhirnya Aisha, saya sampai tanya sama dokter, ‘ini betulan, dok? Saya nangis dipeluk sama dokternya’,” jelasnya dilansir dari kompas.com.

Bagaimana tidak, wanita 43 tahun itu selama ini menyaksikan sendiri bagaimana anaknya menjalani serangkaian proses panjang.

Tak sebentar, sederet pengobatan tersebut telah dilakoni oleh Aisha selama tiga tahun lamanya.

“Karena saya lihat sendiri anak saya melewati masa hampir tiga tahun itu menjalani kemoterapi,” jelas Denada lebih lanjut.

Dipenuhi rasa syukur yang tidak terukur, Denada begitu bahagia mendapati anaknya dapat melewati cobaan yang begitu berat.

Halaman Selanjutnya

“Jadi kalau ditanya, tentunya, saya bersyukur sekali kepada Allah bahwa Aisha sudah menyelesaikan semua protokol kemoterapi-nya. Sangat amat bersyukur,” ujarnya memberikan pengakuan.

Dengan berakhirnya kemoterapi yang dijalani Aisha, Denada berharap hal tersebut menjadi awal yang baik bagi anaknya.

Oleh karena itu, dirinya tak henti memohon doa untuk kesembuhan Aisha.

Denada sangat berharap agar kondisi Aisha semakin membaik setiap harinya.

“Saya mohon doa dari semuanya, semoga Aisha akan terus membaik kondisinya, semakin sehat, semakin kuat, kemajuan kondisi tubuhnya semakin bagus,” ucapnya.

Tepatnya pada 2018 lalu, Aisha dinyatakan mengalami leukemia dan harus menjalani perawatan di Singapura.

Kala itu, Aisha yang masih berusia 5 tahun harus berjuang keras melawan penyakitnya.

Tak hanya Aisha, Denada juga berusaha untuk dapat memberikan perawatan terbaik untuk anaknya.

Bahkan diketahui bahwa Denada sampai rela menjual apartemen hingga rumah mewah untuk menutup biaya pengobatan Aisha.

Diakui oleh Denada bahwa biaya pengobatan di Singapura memang tidak murah.

Selama menjalani perawatan di Singapura, Aisha juga berhasil melewati masa sekolah pertamanya di sana.

Halaman Awal