Skip to main content
Rela Tahan Sakit Kemoterapi Berkali-kali, Penyanyi Dangdut Aida Saskia Kini Mati-matian Berjuang Lawan Kanker Payudara di Tubuhnya, Simak Penyebab Penyakit Ini!

Rela Tahan Sakit Kemoterapi Berkali-kali, Penyanyi Dangdut Aida Saskia Kini Mati-matian Berjuang Lawan Kanker Payudara di Tubuhnya, Simak Penyebab Penyakit Ini!

Rela Tahan Sakit Kemoterapi Berkali-kali, Penyanyi Dangdut Aida Saskia Kini Mati-matian Berjuang Lawan Kanker Payudara di Tubuhnya, Simak Penyebab Penyakit Ini!

Penyanyi dangdut Aida Saskia kini sedang berjuang melawan kanker payudara yang dideritanya.

Aida Saskia diketahui pertama kali mengidap kanker payudara pada Oktober 2021.

Sejak saat itu, penyanyi berusia 36 tahun tersebut mengupayakan berbagai cara agar segera sembuh.

Mengutip Kompas.com, Aida menyebut bahwa untuk mengobati kankernya itu, ia harus menjalani kemoterapi.

Aida rencananya akan menjalani kemoterapi sebanyak delapan kali.

Jika kemoterapi selesai dijalaninya tak berhasil, Aida disarankan untuk menjalani operasi pengangkatan rahim untuk yang ketujuh.

“Rencananya dicoba untuk delapan kali kemoterapi. Kalau enggak berhasil ada kemungkinan untuk operasi yang ketujuh kali. Karena sudah menjalankan operasi enam kali, operasi pengangkatan rahim. Dan dilanjut kemoterapi yang berikutnya,” kata Aida dalam tayangan Rumpi.

Melalui unggahan media sosial, Aida belum lama mengabarkan baru saja menjalani kemoterapi yang ketiga.

Halaman Selanjutnya

Aida menyebut kemoterapinya kali ini cukup berat karena terkendala beberapa kondisi.

“Kemoterapi ke 3 ini akhirnya kemoport yg di pasang selama ini di pakai juga..dan luar biasanya hari ini beda dari hari sblmnya yg dapat obat mual yg di injeksi tp hari ini ga dapat pastinya mual muntah nya akan lebih terasa..”

“Ditambah leukositku yg sedang drop sampai di 3, semalaman muter2 cari obat dan dokter yg bs masukan obat penambah leukosit supaya bs menjalan kan kemo hari ini,” tulis Aida seperti Grid.ID kutip dari Instagramnya, Sabtu (14/5/2022).

Berbicara mengenai kanker payudara, ini terjadi ketika sel-sel payudara bermutasi (berubah) dan tumbuh di luar kendali, menciptakan massa jaringan (tumor).

Dilansir Grid.ID dari Cleveland Clinic, kanker payudara dapat menyerang dan tumbuh ke dalam jaringan di sekitar payudara.

Itu juga dapat menjalar ke bagian lain dari tubuh dan membentuk tumor baru.

Ketika ini terjadi, itu akan disebut metastasis.

Di Amerika Serikat, kanker payudara adalah penyebab kedua kematian akibat kanker pada wanita, setelah kanker paru-paru.

Ini juga merupakan penyebab utama kematian akibat kanker di antara wanita berusia 35 hingga 54 tahun.

Latas, apa penyebab kanker payudara ini?

Kanker payudara berkembang ketika sel-sel abnormal di payudara membelah dan berkembang biak.

Tetapi para ahli tidak tahu persis apa yang menyebabkan proses ini dimulai.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terkena kanker payudara, yaitu:

- Usia

Menjadi 55 atau lebih tua meningkatkan risiko kanker payudara.

- Seks

Wanita jauh lebih mungkin untuk mengembangkan kanker payudara daripada pria.

- Riwayat keluarga dan genetik

Jika memiliki orangtua, saudara kandung, anak-anak, atau kerabat dekat lainnya yang telah didiagnosis menderita kanker payudara, kemungkinan besar akan terkena penyakit tersebut di beberapa titik dalam hidup.

Sekitar 5% sampai 10% dari kanker payudara disebabkan oleh gen abnormal tunggal yang diturunkan dari orang tua ke anak-anak, dan itu dapat ditemukan dengan tes genetik.

- Merokok

Penggunaan tembakau telah dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara.

- Penggunaan alkohol

Penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker payudara.

- Kegemukan

Memiliki obesitas dapat meningkatkan risiko kanker payudara dan kambuhnya kanker payudara.

- Paparan radiasi

Jika pernah menjalani terapi radiasi sebelumnya (terutama pada kepala, leher, atau dada), maka lebih mungkin terkena kanker payudara.

- Terapi penggantian hormon

Orang yang menggunakan terapi penggantian hormon (HRT) memiliki risiko lebih tinggi untuk didiagnosis menderita kanker payudara.

Ada banyak faktor lain yang dapat meningkatkan peluang terkena kanker payudara.

Sebaiknya bicaralah dengan ahli kesehatan untuk mengetahui apakah kamu berisiko atau tidak.

Halaman Awal