Skip to main content
Ngenes, Keluarganya Langganan Dituduh Para Tetangga Sebagai Pencuri, Kini Pengusaha Kosmetik Ini Sukses Meski Pernikahannya Berujung Cerai

Ngenes, Keluarganya Langganan Dituduh Para Tetangga Sebagai Pencuri, Kini Pengusaha Kosmetik Ini Sukses Meski Pernikahannya Berujung Cerai

Ngenes, Keluarganya Langganan Dituduh Para Tetangga Sebagai Pencuri, Kini Pengusaha Kosmetik Ini Sukses Meski Pernikahannya Berujung Cerai

Tak berbeda dengan para selebritis, kehidupan pria asal Malaysia, Datuk Abdul Al Halim Mohd Al Fadzil atau Alha Alfa, tak luput dari sorotan.

Sosok pengusaha kosmetik sekaligus Make Up Artist (MUA) yang dikenal dengan nama Alha Alfa itu sempat membagikan kisah pahit masa lalunya.

Dulu, lantaran kondisi ekonomi yang serba kekurangan, keluarga Alha Alfa tak jarang dituduh sebagai pencuri oleh para tetangganya.

Kisah pahit Alha Alfa diungkapnya saat peringatan ulang tahun ibunya, Norsham Ahmad, yang ke-60 di tahun 2019 lalu.

Di peringatan ulang tahun sang ibu, Alha Alfa menghadiahi mobil mewah Eropa bermerek Mercedes-Benz.

Mengutip mStar, Jumat (6/5/2022), Alha membagikan kabar menghadiahi ibunya mobil mewah untuk menginspirasi orang lain sekaligus sebagai pengingat agar selalu melayani orang tuanya.

Sebelum mencapai level kesuksesannya, Alha menuturkan bahwa ia bukan berasal dari keluarga berada.

Ayahnya, Mohd Al Fadzil, adalah seorang tukang kebun dengan penghasilan 500 ringgit (Rp 1,7 juta) per bulan.

Menjadi keluarga tak berada, membuat Alha dan keluarganya sering dihina dan dituduh ketika ada orang yang kehilangan barang.

Halaman Selanjutnya

"Bayangkan, ayah saya hanya bekerja sebagai tukang kebun dengan penghasilan 500 Ringgit dan diperlukan untuk menghidupi empat anaknya."

"Saya sendiri tidak bisa membayangkan bagaimana ayah mampu melakukannya."

“Dipandang hina itu sudah biasa. Malah kalau pergi ke rumah orang dan ada sesuatu yang hilang, keluarga kami yang dituduh mencuri," ungkapnya.

Berangkat dari peristiwa tidak menyenangkan itu, pria 34 tahun ini bertekad kuat untuk sukses demi mengangkat harkat derajat keluarganya.

“Ketika ingat masa itu memang sedih, tapi situasi itulah yang membuat saya bertekad untuk berhasil dalam hidup untuk membantu keluarga dan tidak ada lagi yang menghina dan menuduh kami sebagai pencuri!” ujarnya.

Ketika Alha berhasil diterima di Universiti Teknologi Mara (UiTM) pada 2007, ibunya rela menggadaikan gelang pernikahannya untuk menutupi kekurangan biaya masuk universitas.

“Aku membonceng ibu naik motor pergi ke toko emas, ketika itu Allah saja yang tahu perasaan saya."

"Ingin tak melihat ibu tak menggadai gelang kesayangannya, tapi terpaksa," tuturnya.

“Sampai sekarang saya merasa tersiksa karena itu satu-satunya hadiah dari ayah ke ibu pada pernikahan mereka."

"Tapi di sisi lain, itu juga harta terakhir bagi putranya untuk terus belajar,” ungkap Alha.

Ia mengatakan ingin menebus gelang itu, tapi toko itu telah tutup.

Ia juga tak bisa membandingkan mobil pemberiannya dengan pengorbanan orang tuanya.

Apalagi, ayahnya tak pernah mengeluh, meski telah banyak berkorban dan mengalami kesulitan dan kesedihan.

“Dulu setiap Hari Raya, hal yang saya ingat ayah pakai baju Melayu yang sama dua-tiga tahun, kalau ditanya kenapa tidak beli lagi, beliau bilang bajunya masih bagus."

“Tapi saya pernah dengan percakapannya dengan ibu, beliau tidak beli karena tak punya cukup uang dan ingin anak-anaknya pakai baju baru di Hari Raya.

“Sejak itu saya berazam akan memastikan ayah pakai baju baru tiap Hari Raya,” kenangnya lagi.

Alha berharap, kisahnya akan menginspirasi para pengusaha baru dan orang-orang untuk selalu berbakti pada orang tua.

“Pikirkan mereka (orang tua) dulu baru diri sendiri, kalau ada sesuatu yang sulit, minta pendapat mereka.”

“Semangatnya orang tua sebenarnya adalah energi yang diberikan Tuhan pada kita."

"Ingat istri, suami, teman, pacar, atau tunangan bisa meninggalkan kita, tapi orang tua akan tetap di samping, bahkan ketika kita terkadang melupakan mereka,” pungkasnya.

Seolah menjadi pertanda, ucapan Alha tentang pasangan yang kelak bisa meninggalkan itu terbukti.

Rumah tangga Alha dan mantan istrinya, Noor Azlin Ismail, yang menikah 28 September 2019, berakhir dengan perceraian.

Padahal keduanya sempat gelar resepsi pernikahan mewah yang lagi-lagi menjadi sorotan publik Malaysia.

Alha Alfa mengaku telah mencoba menyembunyikan permasalahan rumah tangganya dengan Noor Azlin.

Namun, akhirnya perpisahan Alha Alfa dan istrinya menyeruak.

"Saya amat berterima kasih pada mantan istri telah membahagiakan saya setengah tahun ini bersama."

"Mungkin karena beliau masih muda sehingga menginginkan kami selalu bersama sedangkan pekerjaan saya tidak bisa seperti itu," beber Alha.

"Mungkin sebelum menikah dia bisa menerima pekerjaan saya, kehidupan saya, pangkat saya, tetapi ketika bersama selalu ada rasa cemburu dan tidak puas hati," tuturnya.

Alha pun menyebut bahwa ia sempat hampir menjadi seorang ayah, tapi takdir berkata lain.

"Kehidupan kami normal seperti biasa dan saya pun sempat mau menjadi ayah tapi keguguran, mungkin belum rezeki."

"Tetapi apa yang saya coba pertahankan ini ternyata tidak berumur panjang, saya tak mau dia murung, stres berkepanjangan, mau melukai diri sendiri dan lain-lain," ujar Alha.

Halaman Awal