Skip to main content
Aktor Senior ini Menghembuskan Napas Terakhir Tanpa Alami Sakit, Ini Alasan Penampilan Segar Bugar Ternyata Bisa Jadi Pertanda Seseorang Akan Meninggal

Aktor Senior ini Menghembuskan Napas Terakhir Tanpa Alami Sakit, Ini Alasan Penampilan Segar Bugar Ternyata Bisa Jadi Pertanda Seseorang Akan Meninggal

Aktor Senior ini Menghembuskan Napas Terakhir Tanpa Alami Sakit, Ini Alasan Penampilan Segar Bugar Ternyata Bisa Jadi Pertanda Seseorang Akan Meninggal

Tidak ada yang bisa memprediksi usia manusia.

Kematian sepenuhnya menjadi rahasia Tuhan.

Seperti kisah sosok artis senior ini yang meninggal meski terlihat segar bugar.

Melansir dari GridFame.ID, aktor dan komedian Robby Tumewu meninggal dunia pada pada Senin (14/1/2019) dini hari tepatnya pukul 00.15 WIB.

Saat itu kondisi tubuh Robby Tumewu dikabarkan sehat dan sudah membaik dari sakit yang dideritanya.

Namun takdir berkata lain, ia ahirnya menghembuskan napas terakhir untuk selamanya.

Seorang sahabat menuturkan kenangan tak terlupakan bersama sang terkasih yang telah berpulang selama-lamanya.

"Iya dia itu lucu banget ya. Makanya waktu dia sakit, saya merasa kehilangan banget sosok dia. Kalau kenangan lucu sih banyak banget ya," kata salah satu sahabat.

Halaman Selanjutnya

Sahabat lainnya mengatakan sang artis memang sedang berjuang melawan penyakit, namun kondisi kesehatannya sempat membaik.

"Sebelum wafat almarhum dalam keadaan baik ya, dalam arti baik di sini, artinya kesehatannya justru malah dalam kondisi yang membaik dibanding sebelum-sebelumnya," kata sang sahabat dihubungi Senin pagi.

"Jadi artinya kondisi terakhir dalam keadaan baik dan dirawat dengan baik oleh seorang perawat," sambungnya.

Ternyata, memang ada orang yang menjadi bugar sebelum meninggal.

Aktor dan Komedian Robby Tumewu Meninggal Dunia

Harry de Fretes membenarkan kabar meninggalnya sang sahabat, aktor Robby Tumewu (65).

Robby Tumewu, menurut Harry de Fretes, meninggal dunia tanpa mengalami sakit, meskipun selama enam tahun belakangan menderita stroke.

Menurut Harry de Fretes, Robby Tumewu meninggal karena memang sudah waktunya pergi.

"Memang sudah waktunya Robby pergi," ucapnya, dikutip dari Tribunnews.

Harry de Fretes menuturkan, selama enam tahun belakangan, Robby Tumewu sudah menderita stroke dan sedikit ada perkembangan menuju kesembuhan.

"Sudah tahu ya, beliau sudah terkena serangan stroke, sebelumnya udah stroke ketiga, sudah berlangsung kurang lebih enam tahun," papar Harry de Fretes.

Sahabat Robby, Debby Sahertian mengungkap pengalaman paling berkesan semasa sang aktor masih hidup.

"Tapi yang paling berkesan itu setiap kita bercanda, terus semakin capek malah semakin jadi. Orang kan capek diem ya biasanya, nah ini malah makin gila. Ibaratnya dia bilang, 'Gue mah udah tau elu, sampe kentutnya false aja gue tau'," sambungnya, dikutip dari Kompas.com.

Ada Orang yang Terlihat Bugar Kembali sebelum Meninggal Dunia

Pernahkah kamu menemui seseorang yang tampak kembali sehat, bahkan bugar, sebelum ajal menjemput?

Banyak kasus penderita sakit kronis tiba-tiba kembali sehat dan mampu beraktivitas normal kembali.

Biasanya, orang-orang menduga hal tersebut adalah sebuah mukjizat.

Sayangnya, hanya dalam hitungan jam atau hari orang tersebut kemudian meninggal.

Dalam dunia medis, kondisi tersebut dikenal dengan istilah terminal lucidity.

Ya, kematian memang sebuah misteri.

Namun, terkadang ada beberapa isyarat tak terduga yang bisa menjadi tanda bahwa ajal telah mendekat, salah satunya fenomena terlihat sembuh sebelum meninggal dunia.

Melansir Psychology Today via Kompas.com, Alexander Batthyany, salah satu ilmuwan yang meneliti fenomena ini mengatakan, episode terminal lucidity bisa berlangsung di mana saja dan terjadi hanya dalam hitungan menit hingga hari.

Bahkan, fenomena ini bisa terjadi hanya dalam hitungan detik.

Tapi, tidak semua orang bisa mengalami fenomena tersebut.

Biasanya, fenomena ini dirasakan individu yang mengidap demensia, tumor otak, stroke, dan sakit mental seperti skizofrenia.

Namun, tak menutup kemungkinan pasien penyakit kronis lainnya juga sempat “sembuh” hanya beberapa saat sebelum meninggal.

Fenomena terminal lucidity setiap pasien pun bisa berbeda satu dan lain, bergantung pada penyakit mereka.

Dalam penelitiannya, Batthyany mengumpulkan kuesioner terhadap keluarga pasien yang pernah menjadi saksi terminal lucidity.

Hasilnya, dari 227 pasien dengan demensia yang diteliti, setidaknya 10 persen di antaranya pernah merasakan fenomena tersebut.

Mereka yang merasakan terminal lucidity, 84 persen meninggal dunia dalam waktu sepekan.

Sementara 42 persen lainnya meninggal di hari yang sama.

Dari temuan Batthyany terungkap bahwa fungsi kognisi yang normal layaknya orang sehat bisa saja terjadi meskipun otak mengalami kerusakan

Halaman Awal