Skip to main content
Kekayaan Hotman Paris Kalah Telak, Harta sang Pengacara Tak Ada Apa-apanya Dibanding dengan Milik Mantan OB yang Bisa Raup untung Rp 180 Miliar Ini

Kekayaan Hotman Paris Kalah Telak, Harta sang Pengacara Tak Ada Apa-apanya Dibanding dengan Milik Mantan OB yang Bisa Raup untung Rp 180 Miliar Ini

Kekayaan Hotman Paris Kalah Telak, Harta sang Pengacara Tak Ada Apa-apanya Dibanding dengan Milik Mantan OB yang Bisa Raup untung Rp 180 Miliar Ini
Siapa yang tak mengenal sosok Hotman Paris?

Hotman Paris dikenal sebagai pengacara kondang di Indonesia.

Bahkan, karena kepiawaiannya, Hotman Paris sampai dijuluki sebagai pengacara Rp 30 Miliar.

Tak hanya berprofesi sebagai pengacara, Hotman Paris juga memiliki deretan bisnis yang menambah pundi-pundi uangnya melimpah.

Salah satu bisnis properti yang sudah lama dilakoni Hotman Paris adalah perhotelan.

Ia adalah pemilik dari Hotel Sere Nauli yang berlokasi di Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.

Nere Nauli adalah satu hotel termewah di kawasan Danau Toba.

Hotel tersebut bahkan diresmikan langsung oleh Prabowo Subianto dan beberapa tokoh penting lain pada Oktober 2013 silam.

"Saya berkenan hadir karena diundang langsung oleh Duma Hutapea, adik kandung Hotman Paris," kata Prabowo dikutip dari kompas

Hotman Paris menyebutkan, dirinya sengaja mengundang Probowo Subianto karena di samping keterikatan hubungan kerja, mereka juga menjalin tali persahabatan yang cukup akrab.

Selaini itu, Hotman Paris juga memiliki villa dan resor, jual beri ruko hingga kafe Hollywings.

Namun siapa sangka penghasilan Hotman Paris hampir disaingi oleh orang lain? Terlebih lagi mantan OB (office boy) alias cleaning service.

Dikutip oleh sosok.id dari laman Grid.ID, orang tersebut adalah Nurul Atik, seorang pengusaha kelahiran Jepara, Jawa Tengah.

Nurul Atik membagikan kisah inspiratif yang dulunya hanya menjadi OB bahkan dihina kini menjadi seorang pengusaha sukses, di tayangan Hotman Paris Show, yang diunggah di kanal Youtube Hotman Paris Official, Kamis (1/8/2019).

"Aku kira selama ini aku yang paling sukses, ternyata baru dua udah saingan aku nih, ini Nurul Atik jujur deh, kau punya outlet restoran ayam 650 outlet?" tanya Hotman Paris

"Betul," Jawab Atik mantap.

Restoran ayam cepat saji Atik ini dinamai Rocket Chicken, bahkan setiap outletnya merupakan restoran dengan tempat duduk minimal 40 bangku.

"Tampangmu nggak ada tampang orang kaya? 650 outlet ayam tersebar di seluruh Indonesia? Itu restoran atau warung kecil?" tanya Hotman.

"Iya (tersebar di berbagai wilayah di Indonesia), semua restoran, konsepnya kita restoran, bukan kios bukan rombong ya, jadi ada ketentuan tempat duduk itu minimal 40," ungkap Atik.

Dari 650 outlet milik Atik yang tersebar di berbagai daerah, pengusaha satu ini bisa meraup keuntungan hingga miliaran rupiah per tahun.

"Ok, 650 outlet, setahun berapa itu penghasilan kotor?" tanya Hotman.

"Ini belum evaluasi ya, kalau 2018 kemarin omzet sekitar Rp 1,2 triliun," ungkap Atik.


Jika dihitung, penghasilan bersih Atik tahun lalu mencapai ratusan miliar.

"Anggaplah keuntungan 15 persen, berarti untungnya Rp 180 miliar setahun," Hotman Paris memperjelas.

"Katanya kamu bekas OB, bekas cleaning service, tahun berapa? Umur berapa tuh?" imbuh Hotman.

Perjuangan Atik menjadi orang sukses, dimulai dari bawah. Atik mulai bekerja di sebuah restoran ayam cepat saji bertaraf internasional.

"30 tahun yang lalu, saat umur 23 tahun, setelah lulus sekolah," aku Atik.

Hotman Paris yang penasaran dengan kisah Atik kemudian menanyai proses perjuangan sang pengusaha.

"Bagaimana kamu naik dari OB, sampai bisa jadi pemilik restoran," kata Hotman Paris.

"Saya pertama itu jadi cleaning service, terus sempat tersinggung saya harus nahan, kenapa? begitu saya ngepel bersih ada temen-temen dari kampus diinjak-injak," kenang Atik.

Tak berjalan mulus, Atik bahkan sempat dihina oleh pelanggan, saat dirinya menjadi seorang OB.

"Terus dihina 'mas-mas ini diruangan ber AC kok pakai topi panas ya?', aduh sakitnya, terus diinjek-injek, saya bilang diem-diem sabar,"

"Kok dia nya ngeledekin lagi, saya bilang 'mas kalau berani ambil topi silakan ambil, anda jagoan, saya gaji Rp 35 ribu, kalau saya nggak pakai topi, saya dikeluarin" ungkap Atik.

Rasa sakit hati menjadi pecut semangat bagi Atik untuk berkembang.

"Habis itu saya ada tekad, perjuangan, dari OB terus jadi asisten cook, motong-motong, masak-masak, habis itu ke kasir, habis itu jadi supervisor, sampai store manager, habis itu jadi audit pernah, area manager pernah,"

"Buka pertama Rocket Chicken 21 Februari 2010, sembilan tahun empat bulan," ungkap Atik.

Atas kesuksesannya, Nurul Atik bahkan menerima penghargaan Leader Market pada tahun 2012 dari Menteri Perindustrian.

(*)