Setelah ketahuan kabur dari karantina, Rachel Venny akhirnya meminta maaf
dan mengakui kesalahannya.
Sebagaimana diketahui bahwa Rachel Vennya kabur dari karantina yang telah
ditetapkan pemerintah sekembalinya dari New York, Amerika Serikat.
Secara terang-terangan Rachel Vennya mengaku menyesal dan malu karena telah
mementingkan egonya sendiri.
"Ini kesalahan aku as a person, karena aku sadarnya telat, yang pasti sih
aku nyesal, dan mungkin aku... aku nyesal, itu aja sih," ucap Rachel Vennya
dikutip dari Youtube Boy William, Selasa (19/10/2021).
Dalam perbincangannya dengan Boy William, Rachel tak sekalipun memberikan
pembelaan atas kasus ini.
Ia sepenuhnya mengaku bersalah dan meminta warganet untuk tidak meniru
perilakunya.
"Aku juga nggak mau ada yang mencontoh kelakuan aku sekarang, ini bukan hal
yang bisa dibenarkan, dan aku nggak ada pembelaan dan pembenaran dalam hal
ini, sama sekali," papar Rachel.
Bersamaan dengan kesempatan tersebut, Rachel mengaku siap menerima segala
konsekuensi termasuk hukuman pidana yang kemungkinan akan menjeratnya.
"Aku siap untuk menerima sanksi dan konsekuensi yang akan terjadi ke depan.
Aku akan jalani itu semua," sambungnya.
Meski sosoknya terkenal di media sosial, Polisi menyebutkan bahwa pihaknya
akan mengusut tuntas kasus fatal sang selebgram.
Karena diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian, Rachel Vennya
kemungkinan besar akan menerima hukuman pidana atas ulahnya.
"Semuanya akan diperiksa, nggak ada yang ditutupi."
"Kami akan usut tuntas," kata Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Semanggi,
Jakarta Selatan, dikutip dari Wartakota Live.com.
Sebagaimana diwartakan sebelumnya bahwa Rachel Vennya telah menerima surat
panggilan dari Polda Metro Jaya.
Mantan istri Niko Al-Hakim itu rencananya akan diperiksa pada Kamis
(21/10/2021).
Pasca kejadian ini polisi semakin memperketat pengawasan karantina Covid-19
apalagi yang baru saja kembali dari luar negeri.
"Kalau nggak ada sanksi pidana, polisi nggak mengurusi," ujar Yusri Yunus.
"Kami bentuk tim untuk mengawasi karantina karena sangat berbahaya (jika
tidak jalani karantina sesuai aturan)," ucap Yusri Yunus.