Jamal Mirdad ternyata sudah pernah menikah saat mempersunting Lydia Kandou.
Selama ini publik mengira jika Lydia kandou adalah istri pertama Jamal Mirdad.
Namun setelah 12 tahun, akhirnya Lydia Kandau mengungkap hal tersebut.
Tentu saja hal itu membuat netizen bertanya-tanya, siapa sosok istri pertama Jamal Mirdad?
Muncul beberapa spekulasi, jika Lydia Kandou telah merebut Jamal Mirdad dari istri pertamanya.
Hebohnya kabar tersebut, membuat sosok ini angkat bicara soal pernikahan Lydia Kandou dan Jamal Mirdad.
Sosok yang tak ingin disebutkan identitasnya itu, mengatakan jika Jamal Mirdad sempat menikah dengan wanita asal kota Jepara.
Namun, karena cita-citanya yang ingin diraih di dunia entertaimen, Jamal Mirdad harus meninggalkan anak dan istrinya.
"Sebelum dapat mbak Lydia, Jamal pernah menikah dengan orang Jepara. Orang Mbang Sri, namun demi cita-citanya, Jamal meninggalkan anak dan istrinya," ucap sosok yang mengaku sebagai ponakan Jamal Mirdad, dikutip dari kanal YouTube SCTV (20/04).
Sosok ini juga sempat membeberkan jika perceraian Lydia Kandou dan Jamal Mirdad bukan karena adanya orang ketiga.
Ia hanya mengatakan perseteruan mereka itu karena ribut-ribut soal anak mereka yang tak terurus.
"Kalau soal selingkuh kayaknya nggak. Dia nggak ada tipe selingkuh. Yang saya tahu ribut karena nggak keurus anaknya yang terakhir itu. Nggak keurus nggak terdidik," katanya.
Dilansir dari Tabloid Nova edisi 7 Januari 1998, Lydia Kandou mengakui jika dirinya dan Jamal Mirdad disebabkan karena hamil duluan.
"Memang saya hamil sebelum nikah, 'kecelakaan'," katanya dikutip dari Tribun-Medan.com.
Bahkan, secara gamblang Lydia Kandou membandingkan tanggal lahir anak pertamanya dengan tanggal pernikahannya.
"Anak pertama saya, Hanna Natasia (Nana Mirdad), lahir 14 Maret 1985. Pernikahan dengan Jamal Mirdad, 30 Juni 1986," ungkapnya.
Secara tegas, Lydia Kandou mengaku menikahi Jamal Mirdad yang memiliki anak dan istri saat itu.
"Karena cinta. Itu saja, titik!," tegasnya.
Ia pun sudah pasrah dengan apapun hukuman yang bakal diterimanya.
"Waktu itu saya sudah pasrah. Apa pun hukuman, akan saya terima. Ternyata mereka bisa menerima kenyataan juga," kata Lydia.
(*)
