Skip to main content
Pamer Foto Bermasker TNI, Mantan Ayu Ting Ting Protes ke Jokowi, Femmy Permatasari: Bravo My Brother

Pamer Foto Bermasker TNI, Mantan Ayu Ting Ting Protes ke Jokowi, Femmy Permatasari: Bravo My Brother


Musisi Didi Riyadi menyampaikan protes melalui surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Jokowi. Sebelum menyampaikan pesannya, mantan Ayu Ting Ting ini memamerikan foto dirinya pakai masker. 

Isu perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat yang diterapkan pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19 rupanya sudah membuat resah banyak pihak.

Meski sudah mendapat bantahan dari pemerintah, isu perpanjangan PPKM darurat terlanjur bergulir cepat seperti bola panas. Salah satu orang yang menolak perpanjangan PPKM darurat adalah musisi Didi Riyadi. 

Pemilik nama lengkap Rahmat Riyadi ini menuliskan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo melalui akun Instagram pribadinya yang sudah mendapatkan verifikasi. 

Surat terbuka yang disampaikan Didi Riyadi diketik dengan rapi dan pada bagian akhirnya dibubuhkan tanda tangan musisi yang sempat dekat dengan Ayu Ting Ting ini. Ada tiga lembar surat terbuka yang dibuat oleh Didi Riyadi.

Sebelum melampirkan tiga lembar surat terbuka itu, Didi Riyadi memamerkan foto dirinya memakai masker hitam dengan logo TNI. 

Lantas apa isi surat terbuka mantan Ayu Ting Ting kepada Presiden Jokowi?

"Kepada yg terhormat : Bapak Presiden RI Ir. Joko Widodo. Perkenankan saya menyampaikan surat terbuka pertama saya," tulis Didi Riyadi melalui keterangannya, Kamis (15/7/2021).

"Mohon maaf atas segala kekurangan nya. Hidup NKRI," tambah Didi Riyadi.

Di lembar pertama, Didi menyoroti tentang kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak buruk pada banyak pihak.

Lebih lanjut, dalam surat terbukanya itu Didi menolak rencana perpanjangan PPKM. Menurutnya, rencana tersebut akan membuat banyak pihak terkena dampak negatif.

Di akhir pesan yang ditulisnya, Didi berharap bila surat terbuka yang ditulisnya itu bisa dibaca dan menjadi pertimbangan Presiden Jokowi untuk mengambil keputusan.

Berdasarkan risetnya dari tiga aspek, yakni pemberitaan berbagai media, media sosial, dan interaksi dengan masyarakat, Didi Riyadi menolak soal wacana perpanjangan PPKM Darurat dengan beberapa alasan.


Menurut Didi Riyadi, imbas yang dirasakan masyarakat karena PPKM Darurat begitu besar.

Selain itu, Didi Riyadi menilai PPKM Darurat terbukti tidak mampu meredam penyebaran Covid-19. Hal itu terlihat dari beberapa poin yang ia tuliskan dalam surat terbuka miliknya.

Tak hanya menolak, Didi Riyadi juga menawarkan solusi agar PPKM dapat lebih ramah dan berpihak kepada masyarakat.

Pemerintah juga diharapkan mengevaluasi strategi kebijakan PPKM Darurat agar tidak memiliki banyak aturan, melainkan adanya solusi terutama soal ekonomi.

"Sosialisasi dan edukasi semasif-masifnya tentang penanganan bagi yang terpapar Covid-19 dan pola hidup sehat untuk melawan Covid-19," tulis Didi Riyadi dalam salah satu poin.

"Mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikai mereka yang terpapar Covid-19 tetapi juga mengidentifikasi mereka yang terdampak pandemi Covid-19 secara ekonomi dengan alat ukur yang tepat," lanjut isi point lainnya. 


Dalam unggahan terakhirnya, pemeran sinetron Kawin Gantung itu juga menyebutkan akun Instagram milik Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Pengamat politik Gun Gun Heryanto.

Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sekaligus Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, buka suara mengenai kemungkinan PPKM Darurat diperpanjang.

Hingga Kamis (15/7/2021), Luhut mengaku belum mengetahui secara pasti apakah PPKM Darurat akan diperpanjang.

Sebab, ia mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang terjadi selama tiga hari berturut-turut tidak terprediksi.

Bahkan, tidak hanya di Indonesia, Luhut juga menyinggung negara lain juga ikut terdampak atas penyebaran virus corona varian Delta yang begitu masif.

"Saya kira ini begini, kasus meroket ini sudah kita duga juga mungkin terjadi, tapi tidak kita duga secepat ini."


"Karena pemahaman kita mengenai delta varian ini juga tidak paham betul, Anda sudah lihat bukan hanya kita, banyak negara lain yang kena."

"Karena ilmu dunia kedokteran juga belum sampai ke sana, saya selalu tanya teman-teman dokter mengenai ini," kata Luhut, dikutip dari tayangan Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Kamis (15/7/2021).

Selain faktor virus corona varian Delta, Luhut juga mengaku akan mengamati terlebih dahulu mengenai persoalan ekonomi.

Sebab, ia memahami perpanjangan PPKM Darurat akan berdampak kembali pada sektor ekonomi.

"Tentu ini kita amati dengan cermat, kami ada tim juga yang mengamati sampai berapa jauh kita boleh pergi, istilah saya itu kalau kita bengkokkan sesuatu pasti ada batasnya."

 "Kalau bengkok terus ya patah, jadi kita mengamati betul masalah ekonomi ini jangan sampai kelamaan juga malah buat mati," ujar Luhut lagi.

Untuk itu, Luhut mengaku akan berhati-hati dalam memperhitungkan terkait kemungkinan PPKM Darurat akan diperpanjang.

Lebih lanjut, Luhut juga mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi PPKM Darurat.

Jadi, ia berencana meminta pendapat dari para ahli hingga guru besar dari universitas terkait evaluasi PPKM Darurat.

"Kemarin Presiden minta saya untuk evaluasi, saya janji pada Presiden besok atau nanti sore kami akan laporkan cara bertindak apa yang akan dilakukan dengan data-data yang ada."

"Nanti kita juga bertemu asosiasi guru besar universitas dan minta pendapat mereka juga," tambahnya.