Skip to main content
Pengakuan Mengejutkan Jubir TPNPB yang Klaim Banyak Tentara dan Polisi yang Membelot ke OPM, Ada yang dari BRIMOB hingga KOSTRAD

Pengakuan Mengejutkan Jubir TPNPB yang Klaim Banyak Tentara dan Polisi yang Membelot ke OPM, Ada yang dari BRIMOB hingga KOSTRAD


Saat ini media dihebohkan oleh pembelotan anggota TNI POLRI ke pemberontak OPM. 

Anggota TNI itu bernama Lucky Y Matuan alias Lukius membelot dan bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, yakni pasukan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB).

Kabar prajurit berpangkat prajurit satu (Pratu) itu membelot menjadi anggota organisasi sayap militer Organisasi Papua Merdeka itu sejak Februari 2021.

Kabar ini dibenarkan oleh Asisten Operasi Kogabwilhan III, Brigjen Suswatyo.

Kepada media, Suswatyo mengatakan, anggota TNI bernama Pratu Lucky Y Matuan atau Lukius itu sebelumnya merupakan personel Batalyon Infanteri Raider 400/Banteng Raiders.

Nah, yang mengejutkan Juru bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sembon mengungkapkan, bukan kali ini saja prajurit TNI bergabung ke TNPPB.

Ia klaim banyak aparat TNI dan POLRI yang bergabung ke OPM.

Menurut Sebby, pad atahun 1970 hingga 1980, banyak yang bergabung ke TPNPB.

Seperti diketahui, TPNPB merupakan organisasi sayap militer OPM.

Kali ini, Sebby mengklaim ada seorang prajurit TNI bernama Lucky Matun yang bergabung dengan TPNPB.

Dia bergabung sejak bulan Februari 2021.

“Ada seorang prajurit TNI yang telah bergabung dengan TPN sejak Februari lalu, dan saat ini bersama pasukan TPNPB,” ujar Sebby Sembon melalui pesan singkatnya, Jumat (16/4/2021).

Sebby menyatakan prajurit TNI itu bergabung dengan TNPPB karena kesadaran sendiri.

“Lucky Matuan mantan anggota TNI yang bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) bertugas di pos TNI Bulapa Kabupaten Intan Jaya. Bahkan dia juga menyerang pos TNI Bulapa,” ujarnya.

Sebby Sambon, Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM). (istimewa)

Dalam serangan itu, lanjut Sebby, TPNPB berhasil menembak tiga anggota TNI di pos.

Ditanya apakah prajurit TNI yang bergabung dengan TPNPB membawa senjata api, Sebby mengatakan, masih akan melakukan pengecekan.

“Bagian itu belum dilaporkan kepada kami,” kata Sebby.

Sebby mengklaim, ini bukan kali pertama prajurit TNI bergabung dengan OPM.

“Bukan pertama, dulu-dulu juga ada yang bergabung, tahun 1970-an 80-an banyak yang bergabung ke TPNPB,”ungkapnya.

Mereka termasuk deklarator 1 Juli 1971 Seth Jafet Rumkorem yang juga mantan anggota Kostrad.

“Elieser Awom dari Brimob Kotaraja Papua di Tahun 1980-an, Surabut dari Batalyon 753 Arfai Manokwari tahun 1990-an,” jelasnya.

Bahkan hingga kini, Sebby mengklaim banyak yang mendukung perjuangan OPM.

“Sekarang juga banyak yang undur diri dari anggota TNI Polri, ada polisi Yikwa yang jual senjata dan amunisi dan baru-baru ini di tangkap itu termasuk yang mendukung TPNPB, dan mendukung perjuangan Papua untuk merdeka dari penjajahan Indonesia,”paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Sebby kembali menegaskan, agar pasukan keamanan Indonesia TNI dan Polri jangan melibatkan warga sipil sebagai mata-mata.

“Saya ingatkan lagi kepada aparat TNI/POLRI jangan menggunakan tenaga masyarak sipil dan masyarakat pendatang untuk memata- matai kami masyakat Papua dengan berbagai alasan seperti Pendeta di gereja, guru di sekolah, mantri maupun dokter, tukang bangunan, ojek, jual pakean dll”.

“Bila itu cara yang negara Indonesia pakai untuk intelijen kami sudah tau cara-cara itu, maka kami tidak segan-segan tembak mati,”ancamnya.

Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Reza Nur Patria saat dikonfirmasi terkait adanya prajurit TNI tang bergabung dengan TPNPB OPM, belum memberikan penjelasan.

“Selamat siang, jika ada perkembangan saya sampaikan, terima kasih,” ujar Kapendam melalui pesan singkatnya.



(*)