Skip to main content
Ternyata Bukan Wijin, Gisel Ungkap Orang yang Pertama Kali Memberinya Dukungan saat Video Syur dengan MYD Tersebar

Ternyata Bukan Wijin, Gisel Ungkap Orang yang Pertama Kali Memberinya Dukungan saat Video Syur dengan MYD Tersebar

Sempat Bernasib Pahit Jadi Tersangka Kasus Video Syur, Gisella Anastasia Ungkap Gading Marten Menjadi Orang Pertama yang Memberikan Dukungan

Nama Gisella Anastasia diketahui sudah lama melintang di dunia hiburan.

Dirinya juga sekarang merambah dunia bisnis sehingga kekayaannya melimpah.

Diketahui, Gisella Anastasia sempat ditetapkan jadi tersangka kasus video syur pada November 2020 lalu.

Video tersebut adalah video masa lalunya bersama lelaki berinisial MYD.

Saat video miliknya tersebar, Gisel diketahui sedang berlibur bersama teman-temannya.

Kira-kira siapakah orang pertama yang mensupport Gisella Anastasia saat kondisi terpuruknya itu?

Mari kita simak bersama.

Gisella Anastasia Ungkap Gading Marten Beri Support

Hal tersebut ia ungkapkan dalam kanal YouTube Boy William yang tayang pada Kamis, (11/3/2021).

"Pokoknya pertama kali dengar beritanya aku sad pastinya, pasti yang pertama ada ketakutan, kekhawatiran," ungkap Gisel.

Kemudian ia merasa bingung akan melakukan apa setelah video tersebut tersebar.

Gisel meluapkan kesedihannya hanya bisa menangis pada waktu itu.

Sebenarnya, Gisel sudah tidak ingin mengingat peristiwa sewaktu video tersebut sengaja dibuat bersama MYD.

"Itu kan kejadian di masa lalu ya sebenarnya aku udah nggak mau inget," terang Gisel.


Ia menyadari bahwa kehidupannya sekarang jauh berbeda dengan kehidupannya pada jaman dahulu.

"Jadi saat ada masa laluku yang menghakimi, menghantui, menghancurkan kehidupan aku, aku nggak mau gitu," ungkap Gisel.

Ia sudah melewati proses yang panjang untuk meninggalkan masa lalunya pada saat bersama MYD.

Pada saat ia tertimpa masalah video skandalnya tersebar, Gisel mengatakan jika Gading merupakan berkat paling besar yang ada dalam kehidupannya.

"Dia ada selalu di paling depan gitu untuk support," ungkap Gisel.

Gisel yakin, Gading menyimpan banyak kekhawatiran dibalik sikap supportnya kepada mantan istrinya itu.

"Dia pasti banyak kekhawatiran, mikirin Gempi kali ya, kita semua mikirin Gempi," ungkap ibu satu anak ini.

Ia selalu meyakinkan Gading bahwa jangan pernah mengkhawatirkan kondisi Gempi.

Gisel menyadari jika ia telah melakukan kesalahan yang sangat fatal.

Sehingga ia hanya bisa menyerahkan semuanya kepada Sang Pencipta.

"Mungkin dia (Gempi) nggak dapet contoh yang perfect, yang sempurna, tapi kita semua sama-sama belajar buat menyerahkan Gempi ke Tuhan gitu," ungkap Gisel.

Sementara itu, Gisel juga mengalami ketakutan ketika akan berkata jujur kepada ibunya.

Ia menata hatinya terlebih dahulu ketika akan bercerita semuanya kepada ibunya.

"Aku mau cerita ke mama juga aku berdoa dulu, kerena kalau pakai kekuatan sendiri pasti takut ya," ungkap Gisel.

Gisel menjadi orang yang sangat beruntung kala itu.

Saat bercerita kepada ibunya, ternyata ibunya menanggapinya dengan hal positif yang dapat membuat Gisel bangkit kembali.

"Malah ngasih kekuatan, nggak menghakimi anaknya, nggak marah-marah gitu," kata Gisel sambil menangis.

Hikmah Perpisahan

Dari permasalahan ini, Gisel hanya bisa bersyukur dan mengambil hikmahnya.

Gisel merasa hubungannya dengan orang-orang terdekatnya menjadi lebih baik.

Ia merasa hubungan keluarganya menjadi semakin solid dan merangkul Gisel untuk bangkit kembali menyelesaikan permasalahan ini.

Dibalik permasalahan ini semua, ia mendapat banyak support dari orang-orang terdekatnya.

Support tersebut datang dari keluarga Gading dan juga kekasihnya Wijin.

"Aku bersyukur punya keluarga yang tidak menghakimi aku, termasuk keluarganya mas Gading, keluarganya Wijin gitu semuanya," ungkap Gisel.

Mereka semua selalu memberikan kesempatan kepada Gisel untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

Kini, Gisel hanya ingin bangkit dan akan meninggalkan masa lalunya yang kelam.

Ia akan terus maju untuk kelangsungan hidupnya bersama buah hatinya, Gempita Nora Marten.



(*)