Skip to main content
Ingin Sudahi Hidup Mewah, Pedangdut Inul Daratista Beberkan Harta Kekayaannya Hanya untuk Diwariskan kepada Anak Semata Wayangnya: Nanti Cukup Sama Suami Punya Rumah Kecil di Perkampungan

Ingin Sudahi Hidup Mewah, Pedangdut Inul Daratista Beberkan Harta Kekayaannya Hanya untuk Diwariskan kepada Anak Semata Wayangnya: Nanti Cukup Sama Suami Punya Rumah Kecil di Perkampungan

 Pedangdut terkenal Inul Daratista memang telah hidup bergelimang harta.

Istri Adam Suseno itu telah memiliki kekayaan melalui bisnis di berbagai bidang yang telah dibangunnya hingga sekarang.

Memulai kariernya sebagai penyanyi dangdut, tentu saja Inul telah melewati manis pahitnya kehidupan.

Inul pun merupakan seorang yang pekerja keras karena harus hidup mandiri membantu kedua orang tuanya.

Diberitakan oleh Grid.ID sebelumnya, kekayaan Inul pun mencapai Rp 300 miliar.

Rupanya, kehidupannya dan sang suami tak langsung berjalan mulus, karena di awal pernikahannya pun sempat hidup susah.

Ia dan Adam Suseno hanya bermodalkan uang setengah juta untuk menikah dan menggelar pesta pernikahan dengan sederhana.

Bahkan, cincin kawinnya pun merupakan pinjaman yang langsung dikembalikan oleh Adam usai acara pernikahan.

Usahanya kini yang telah berbuah hasil, tak membuat Inul menjadi pribadi yang tinggi hati.

Inul pun membeberkan kalau dirinya ingin kembali menjadi orang 'ndeso' yang hidup sederhana di perkampungan.

Kekayaan yang dimilikinya selama ini semata-mata merupakan perjuangan hidup untuk anak semata wayangnya.

Dalam unggahannya, Inul bercerita panjang lebar terkait kehidupan yang telah ia rasakan.

"Mengejar duniawi ga akan ada habisnya, memang kita butuh uang dan semuanya," tulisnya.

"Banyak yang punya rumah besar termasuk saya yang tidak begitu besar banget seperti yang lain sampe ribuan meter malah hektar barangkali, begini saja capeknya,"

"Gimana yang rumahnya megah se-lapangan. Saya aja pingin cukup 2 kamar, ada 2 orang ART makan sederhana, cukup ruang ibadahnya dan bersih," beber Inul ingin hidup sederhana saja.

Inul menyampaikan bahwa manusia adalah makhluk yang serakah dan serba ingin segalanya, maka memiliki rumah bagus adalah impian semua orang termasuk dirinya.

Namun kini, ia menyadari bahwa rumah besar miliknya dan segenap harta yang dipunya hanya untuk anak semata wayangnya.

"Punya rumah bagus adalah impian smua orang. Tapi tidak semua orang."

"Ketika hidup mengikuti hasrat tentu tak akan ada habisnya, karena pada dasarnya manusia itu punya jiwa serakah dan selalu kurang. Bagiku sekarang punya rumah untuk dikasih ke anak," lanjutnya.

Inul mengaku bahwa ia dan Adam telah memiliki rumah kecil di pedesaan yang akan ditempatinya saat sudah tua nanti.

Dirinya sudah membayangkan tidak akan repot untuk hidup mewah karena segalanya serba sederhana ketika hidup di perkampungan.

"Aku dan suami sudah ada rumah kecil sederhana yang akan kita tinggali berdua nanti kalo Ivan sudah berkeluarga."

"Membayangkan ora (tidak) repot nyapu ruangan gede, mikir ini itu anu, dan cukup ada tanaman kecil buat tandur (menanam) lombok (cabai) dan nanem mawar melati. Punya gubuk di perkampungan hirup oksigen dan makan sego jagung (nasi jagung)," imbuhnya rindukan suasana pedesaan yang asri dan nyaman.


Inul benar-benar merindukan kehidupannya saat hidup di kampung halaman, walaupun dulu ingin menjadi orang kaya di kala hidupnya sedang susah.

"Aku pun demikian ketika jadi orang susah pengen jadi orang punya. Sekarang (sudah) punya malah pengen dadi wong ndeso kesokeso (ingin jadi orang desa yang tersiksa)," tambahnya.

Yang terpenting bagi Inul adalah selalu hidup bersyukur dan berkecukupan dan sederhana.

"Dan aku ingin hidup sesederhana mungkin. Punya tabungan buat masa depan anak cukup. Makan sama suami cukup. Bisa kasih gaji pegawai cukup. Ora (Tidak) buat foya-foya. Ora perlu barang mewah maneh (Tidak perlu barang mewah lagi)," pungkasnya panjang lebar.

(*)